Misteri Black Hole yang Tak Bertepi

APA itu black hole? Planet raksasa misterius menyerupai lubang hitam, di mana lubang ini mampu menyedot semua benda langit di sekitarnya dalam bentuk apa pun.

Black Holes atau lubang hitam merupakan penemuan paling fenomenal di bidang astronomi pada abad 20. Tidak ada ilmuwan yang pernah mengira sebelumnya, bahwa di langit ada sejumlah planet bintang yang misterius dan mengerikan, karena bintang itu memang tidak pernah terlihat.

Black holes atau lubang hitam sebagaimana dalam definisi ilmuwan NASA adalah medan gravitasi sangat kuat. Saking kuatnya atau dalam ilmu fisika kekuatannya berdaya tak terhingga, sehingga benda-benda langit dapat tersedot dengan intensitas tinggi tanpa terkecuali. Bahkan, saking kuatnya daya gravitasi, cahaya pun tidak bisa menghindar dari sedotan yang mega dasyat.

Lubang Hitam terbentuk saat sebuah bintang besar mulai habis usianya akibat kehabisan energi dan bahan bakar. Lubang Hitam jadi penemuan paling fenomenal di bidang astronomi pada abad ke-20. Enggak ada ilmuwan yang pernah mengira sebelumnya kalau di langit ada sejumlah bintang yang misterius dan mengerikan. Soalnya, Lubang Hitam itu memang enggak pernah terlihat.

Lubang Hitam punya banyak sebutan, seperti Dark Star, Frozen Star, Collapsed Star, dan terakhir disebut Black hole. Lubang ini disebut hitam karena memang enggak ada cahaya apapun. Para ilmuwan beranggapan kalau fenomena Lubang Hitam yang konon bisa menelan benda-benda di angkasa itu memang benar-benar nyata.

Keberadaan Lubang Hitam awalnya diperkenalkan sekitar 200 tahun lalu oleh John Mitchell. Keyakinan Mitchell akan adanya Lubang Hitam timbul setelah meneliti teori gravitasi Isaac Newton. Akan tetapi, istilah ini lebih dikenal setelah zaman Einstein dan lebih dipertimbangkan keberadaannya oleh ilmuwan fenomenal, Stephen Hawking, dalam bukunya yang laris tentang alam semesta, A Brief History of Time.

β€œIt create an immense gravitational pull not unlike an invisible cosmic vacuum cleaner, As it moves, it sucks in all matter in its way-not even light can escape.”

Menggunakan teleskop sinar-X, sistem bintang Cygnus X-1 dipercaya sebagai objek pertama yang dianggap sebagai Lubang Hitam pada era β€˜60-an. Akan tetapi, hal tersebut baru diidentifikasi sebagai Lubang Hitam setelah beberapa tahun kemudian. Menurut NASA, Lubang Hitam tersebut memiliki massa sepuluh kali massa Matahari. Di dekat Lubang Hitam ada sebuah bintang superbesar yang terlihat sedang terhisap ke dalamnya.

Lalu bagaimana cara para astronom melihat Lubang Hitam yang notabene gelap gulita? Sampai saat ini para peneliti masih belum menemukan cara untuk mendeteksi keberadaan black hole. Namun, terjadi sesuatu yang aneh pada saat para ilmuwan mengamati alam raya dan bintang-bintang dalam waktu yang lama. Tiba-tiba para ilmuwan merasa kehilangan cahaya dari suatu bintang yang sedang diamati, setalah beberapa saat bintang itu muncul lagi. Ketika gambarnya diamati, para astronom berkesimpulan bahwa cahaya itu terhalang oleh black hole yang melintas.

Meskipun ada hipotesis yang menyatakan kalau pusat dari Galaksi Bima Sakti adalah sebuah Lubang Hitam, setidaknya kita bisa bernafas lega kalau melihat jaraknya yang cukup jauh dari Bumi, yaitu sekitar 26 ribu tahun cahaya.

Di Bumi, ada satu tempat yang sering dikait-kaitkan dengan Black hole, yaitu Segitiga Bermuda. Di lokasi itu sering terjadi hilangnya kapal atau pesawat yang melintas. Lubang Hitam memang sulit dideteksi. Akan tetapi, sebuah kelompok astronom pernah mengalami sebuah kejadian aneh saat cahaya bintang yang mereka amati tiba-tiba menghilang. Saat itu, para astronom menyimpulkan kalau cahaya bintang tersebut terhalang oleh Lubang Hitam yang melintas.

Dengan berbagai kejanggalan dalam insiden itu, kini orang-orang mulai membawa kasus ini pada misteri besar kehidupan, yakni Worm hole. Beberapa fiksi-ilmiah populer bercerita bahwa ketika seseorang terperangkap ke dalam Black hole, dia akan masuk ke dalam alam berdimensi lain melalui Worm hole. Akan tetapi para ilmuwan belum dapat memastikan kebenarannya.

Sampai detik ini, masih banyak hal yang belum diketahui secara pasti mengenai Lubang Hitam dan teori pendukungnya. Para ilmuwan pun masih terus melakukan penelitian mengenai benda langit ini. Setiap kali langit memberikan teka-teki dan misteri, saat itu pula Lubang Hitam dan lorong waktu masuk ke ruang spekulasi. Setinggi apapun kemajuan teknologi saat ini, jagad yang tak bertepi ini masih menyisakan banyak misteri.